assalamu'alaikum

SELAMAT DATANG DI BLOG KELUARGA BESAR GP ANSOR KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT PROPINSI LAMPUNG//TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA//SARAN DAN KRITIK HP 085266750944//E-MAIL gpansortubabarat@yahoo.com

TOPIK UTAMA

Selasa, 31 Agustus 2010

Cita-cita dan Perjuangan NU

NAHDLATUL Ulama menghadapi tantangan berat berupa krisis moral dan krisis akhlak yang melanda bangsa. Skandal Bank Century, BLBI, dan korupsi kakap lainnya, telah menyulitkan dan menyudutkan ekonomi rakyat. Akankah Muktamar NU di Makassar berbicara jelas dan fokus soal itu?
Pada peristiwa akbar Muktamar NU di Makassar, harusnya kalangan strategis NU berempati dan bersentuhan pada masalah berat yang dihadapi rakyat: korupsi, kolusi, dan kroniisme yang merebak di era reformasi.
Para cendekiawan Muslim mencatat bahwa NU merupakan ormas yang meneguhkan dirinya sebagai perkumpulan para ulama. Nahdlatul Ulama berarti kebangkitan para ulama.
Dalam perjalanan sejarahnya, para ulama yang terhimpun dalam organisasi NU telah melakukan banyak hal untuk pencerdasan dan pemberdayaan umat. Bahkan NU telah menjadi motor penggerak gerakan masyarakat sipil yang mempunyai kekhasan karena wataknya yang bersinggungan langsung dengan umat dan warga.
NU tidak hanya memberdayakan umat, tetapi juga melindungi warga negara apa pun agama, suku, dan rasnya. NU menganggap kebhinekaan merupakan sunnatullah yang harus menjadi kekuatan untuk membangun keindonesiaan bermartabat.
Publik kini juga melihat bahwa hidup dan matinya cita-cita reformasi yang diperjuangkan revolusi mahasiswa 1998 dan masyarakat, kini tergantung kepada seberapa jauh kekuatan NU mengkapitalisasi modal sosial untuk itu.
Sebagaimana diketahui, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid, mengemukakan, kebesaran Nahdlatul Ulama dengan jumlah jemaah mencapai 80 jutaan belum diimbangi oleh kekuatan manajerial yang dibutuhkan, sehingga hingga kini NU belum menjadi yang terkuat.
Dalam hal ini, kebesaran (jumlah jemaah) NU, diakui oleh semua pihak, tetapi sayangnya belum diimbangi oleh kekuatan manajerial, sehingga NU belum menjadi kuat.
Tentunya ke depan, NU perlu melakukan pembenahan di segala bidang agar organisasi massa yang didirikan Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ary itu dapat tampil sebagai yang terbesar, sekaligus yang terkuat. Apabila NU menjadi yang terkuat, posisi tawarnya dalam berbagai bidang kehidupan akan kuat, sehingga akan mudah memperjuangkan berbagai persoalan kehidupan yang dihadapi umat.
Kita melihat, salah satu penyebab lemahnya posisi tawar NU, yaitu lantaran NU belum mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki. Sebenarnya potensi yang dimiliki NU luar biasa, namun semua potensi itu belum tergarap dengan baik. Kalau berbagai potensi yang ada digarap secara profesional dengan melibatkan pakar di bidangnya, NU akan menjadi kekuatan dahsyat.
Jika memiliki SDM yang tangguh dan ditopang kemampuan manajerial, NU akan mampu berbicara banyak dalam memberdayakan masyarakat.
Para muktamirin di Makassar kita harapkan mampu memikirkan tantangan dan masalah ini karena bersifat strategis dan mendesak. Harus kita akui, saat ini warga NU belum banyak tersentuh, sementara mereka sangat membutuhkan uluran tangan NU, pemerintah dan dunia usaha.
Kita harus mendorong NU bertekad memperkuat berbagai sektor yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, yakni pendidikan, perekonomian, pertanian, dan kesehatan.
Dalam hal ini, jelas muktamirin menghendaki KH Solahudin Wahid dan para calon ketum PBNU lainnya untuk memegang tampuk kepemimpinan PBNU ke depan dengan pengabdian bagi hajat hidup orang banyak itu. Itulah salah satu esensi dari khittahperjuangan NU. Itulah sebagian dari cita-cita dan perjuangan NU. [mor]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERITA GAMBAR

SUARA MAS SI MASKUT

ANSOR NEWS LETER

ANSOR NEWS//...................KADER ANSOR TUBA BARAT SIAP IKUT SERTA DALAM AJANG PEREBUTAN KURSI KPUD KABUPATEN TUBA BARAT//HINGGA KINI SK ANSOR TBB BELUM DI DIDISTRIBUSIKAN KEPADA PENGURUS//PEMBAGIAN SK PENGURUS ANSOR TUBA BARAT USAI DI TETAPKANNYA KPUD KAB TUBA BARAT// Nahdlatul Ulama akan terus menjadi benteng dalamkerukunan antar umat beragama. Hal ini dilakukan dengan terus memberikanpencerahan kepada pihak-pihak yang disinyalir menganut faham radikal,dan mengkampanyekan Islam rahmatan lil Alamin dengan cara dakwah "bil hikmah wal mauidzah al hasanah".

KOMENTAR

TINGGALKAN PESAN ANDA